Hidup Sukses Dimulai Dari Impian..............

Hamdi. S,HI

Orang yang sukses tidak melihat dari keluarganya, pekerjaanya, kesehatannya, atau nilai bersihnya seperti apa adanya. mereka melompat kedepan kelompok orang banyak dan melakukan satu hal yang sederhana tetapi sangat besar: mereka melihat kepada kehidupan sebagaimana mestinya, bukan seperti apa adanya. Mereka memandang kehidupan sebagaimana mestinya setelah diterapkan upaya “saya menang” yang gigih dan cerdik.

Kehidupan yang besar selalu dimulai dengan impian besar. Setiap manusia mempunyai dua jenis penglihatan: penglihatan mata dan penglihatan pikiran. Penglihatan mata mengatakan kepada kita objek apa yang ada pada sekitar kita penglihatan mata berbentuk pohon-pohonan, bangunan, orang, gunung air, bintang-bintang dan benda-benda fisik lainya yang nyata. Penglihatan mata bersifat fisik.

Penglihatan pikiran berbeda dengan penglihatan mata. Penglihatan pikiran adalah kekuatan untuk melihat bukan apa yang ada tetapi apa yang bisa ada setelah intelegensi manusia di terapkan. Penglihatan pikiran adalah kekuatan untuk bermimpi. Penglihatan pikiran membentuk gambaran masa depan rumah yang kita inginkan, hubungan keluarga yang kita dambakan, penghasilan yang akan kita nikmati, liburan yang ingin kita ambil atau kekayaan kita pada suatu saat kelak dikemudian hari.

Penglihatan mata semata-mata bersifat fisik dan hanya melihat relitas. Penglihatan pikiran murni bersifat spritual dan hanya melihat potensialitas. Penglihatan pikiran mengungkapkan apa yang belum ada atau belum nyata. Bagaimana kita memilih untuk mengunakan penglihatan pikiran kita agar bisa bermimpi menentukan sukses kita (pencapaian prestasi, pengaruh, dan kepuasan), kekayaan kita ( Penghasilan, nilai bersih, dan kesehatan jasmani), dan kebahagian kita ( penghargaan, kesenangan dan kepuasan).

Orang hanya sedikit berbeda dalam penglihatan mata. Pada umur yang sangat muda, semua anak yang menggunakan penglihatan mata dengan jelas membedakan obyek, seperti orang, bangunan, bintang-bintang dan air. Tetapi orang sangat berbeda dalam penglihatan pikiran atau bayangan mental tentang apa yang belum ada dan belum nyata. Mayoritas terbesar manusia “ Melihat” masa depan penuh kesulitan. Dibidang pekerjaan, mereka “melihat” hidup yang di hayati dalam pekerjaan buruh dengan upah yang tidak begitu besar. Dibidang sosial, penglihatan pikiran mereka melihat sedikit ketenangan tetapi banyak kebosanan dan persoalan besar. Dan di bidang rumah tangga paling- paling mereka “melihat” eksitensi yang biasa biasa saja, menjemukan, dan di rongrong oleh masalah.

Sebaliknya sedikit bermimpi yang di tuntun oleh sukses melihat masa depan penuh dengan tantangan. Mereka melihat pekerjaan sebagai jalan menuju kemajuan dan prestasie, dan menuju imbalan besar. Pemimpi yang kreatif melihat hubungan sosial sebagai hal yang memberikan dorongan, memberikan rangsangan dan menyenangkan. Dibidang rumah tangga mereka melihat kesenangan, pertualangan dan kebahagian. Mereka memilih untuk memimpikan kehidupan yang baik dan hebat.

Apakah kita menghayati hidup dengan penuh kemengan-an atau kekalahan tergantung pada bagaimana kita menggunakan penglihatan pikiran apa yang kita untuk “dilihat”atau diimpikan setiap orang diantara kita memiliki kekuatan untuk menjadikan hidup ini sorga tau neraka, tergantung bagaimana kita memilih untuk memimpikan hal itu mereka yang melihat kehidupan sebagai sorga adalah pemenang , mereka yang memandang kehidupan sebagai neraka adalah orang yang kalah...

Kendati demikian kita sering mengenal sesuatu ketika sesuatu telah tiada, penyesalan selalu datang di akhir bukan diawal, kita hanya mampu menggigit jari dan berkata “SEANDAINYA WAKTU BISA BERULANG” tapi sayang waktu dan masa tidak dapat diputar mundur....

Share this article :
 
Support : Hamdi Afkar
Copyright © 2014. HAMDI ACEH - All Rights Reserved

Log In Blogger